INTERNET
ADDICTION DISORDERS (IAD)
Istilah
internet addiction bukanlah istilah
yang asing lagi bagi kita saat ini seiring dengan meningkatnya kecanggihan teknologi
dan pola perilaku manusia berhubungan dengan hal itu. Memang internet jika
dipergunakan dengan tujuan positif tentunya dapat meningkatkan kemampuan secara
kognitif terhadap si pengguna, akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah
penyalah-gunaan terhadap internet yang berdampak negatif dalam setiap aspek
kehidupan pengguna. Artikel ini akan membahas tentang internet addiction disorders mulai dari gejala hingga treatment yang dapat dilakukan untuk
menangani para pecandu internet.
Menurut
American Psychiatric Association (APA), gejala
Internet Addiction Disorder (IAD) adalah
gangguan psikologis yang meliputi gejala, seperti:
- Efek toleransi yang merupakan kebutuhan untuk meningkatkan durasi online di internet atau menurunnya kepuasan menggunakan internet dalam durasi online yang sama secara signifikan.
- Withdrawal symptom yang ditandai dengan munculnya gejala gerakan psikomotor yang tidak dikehendaki, kecemasan, obsesi tentang apa yang terjadi dalam internet, gerakan-gerakan tangan mengetik yang dikehendaki ataupun tidak dikehendaki. Gejala-gejala ini dapat mengganggu atau dapat menyebabkan distress dalam fungsi jabatan, individual maupun sosial.
- Gangguan emosi, seperti: cepat marah, tersinggung, agresif.
- Gangguan pada hubungan sosial, seperti: aktivitas-aktivitas sosial yang penting, kesibukan, atau rekreasi menjadi berkurang karena penggunaan internet. Hal ini berisiko kehilangan hubungan-hubungan relasi yang penting, pekerjaan, pendidikan kesempatan berkarir karena penggunaan internet yang berlebihan.
Gejala-gejala lain yang dapat kita lihat pada para
pecandu internet adalah hampa, cemas, gelisah, depresi, dan mudah tersinggung
bila tidak berada di depan komputer, menderita gejala menarik diri (seperti: perasaan tidak berdaya, depresi,
bahkan tangan menggigil) ketika sedang tidak mengakses atau mengurangi waktu
penggunaan internet., penolakan terhadap apa yang terjadi terhadap dirinya dan
menyangkal kegagalan dalam hal akademis (denial),
kurang tidur dan kelelahan yang berlebihan, merasionalisasi bahwa apa yang
dipelajari dari internet lebih baik dari yang didapat di sekolah, kurang
bertanggung-jawab pada aktivitas yang seharusnya dilakukan, kesehatan yang
menurun drastis, seperti: mata kering, dan cedera karena gerakan yang terus diulang
pada pergelangan tangan, dan menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga
atau teman.
Apa yang menjadi faktor penyebab seseorang menjadi
pecandu internet?
- Fasilitas yang sangat mudah, murah, jangkauannya luas, dan bisa diakses kapan saja (tanpa mengenal waktu).
- Fasilitas yang dapat memberikan atau menawarkan sesuatu yang diinginkan oleh individu dan sifat penyajiannya menarik, seperti: suara, gambar, teks multimedia yang memukau.
- Kurangnya kasih sayang yang didapat dari lingkungan sekitar, sehingga internet menjadi wadah melarikan diri dari perasaan bersalah atau depresi, mirip seperti peran obat penenang yang kerap dipakai orang yang sering cemas atau gelisah.
- Karena daya tarik fisik, minat, tujuan, perilaku dan sikap individu tidak diterima oleh keinginan lingkungan, maka individu tidak punya keberanian untuk berinteraksi secara langsung dengan dunia nyata sehingga lebih memilih untuk berinteraksi di dunia maya.
Adapun dampak
dari internet addiction disorders
adalah terbengkalainya pekerjaan atau terganggunya konsentrasi terhadap
pekerjaan, depresi (dapat diukur dengan mendeteksi melalui munculnya impuls
negatif di otak manusia), penurunan prestasi belajar, peningkatan perilaku
agresif dan bengis, hubungan pribadi menjadi buruk, keterasingan dari realitas, dan mengalami
kesulitan financial karena tagihan penggunaan internet yang terlalu banyak.
Menurut John M Grohol, Psy. D., ada fase tertentu dari
perilaku adiksi terhadap internet. Sebagian besar pengguna internet yang
mengalami adiksi terhadap internet adalah pendatang baru di dunia internet,
mereka ini memasuki tahap satu dan melibatkan diri mereka dengan sangat dalam
lingkungan baru tersebut. Lingkungan baru ini kemudian menjadi lebih penting
daripada hal lain yang ada dalam kehidupan seseorang, yang membuat individu
kemudian menjadi “terikat” dalam fase pertama atau yang disebutnya sebagai fase
aklimasi dimana dalam jangka waktu yang cukup lama digunakan seseorang ketika
mencoba mengenal teknologi atau produk baru.
Menurut Walther, aktivitas online ini merupakan aktivitas
yang berfase dimana orang pertama kali terlibat dalam suatu aktivitas yang
dikarakteristikkan oleh sesuatu seperti obsesi, yang mana fase berikutnya oleh
kekecewaan pada chatting, yang
diikuti dengan pengurangan frekuensi penggunaan, dan pada fase terakhir,
keseimbangan dapat dicapai ketika aktivitas mengobrol online (chatting) dinormalkan kembali.
Untuk
pengguna yang sudah bertahan lama (existing
users), model ini dapat menjelaskan ketergantungan mereka melalui
penggunaan berlebih yang maksudnya adalah dengan menemukan aktivitas online yang baru sehingga mereka tetap berkutat
dengan internet. Para existing user
ini memiki kemudahan yang lebih daripada pengguna internet yang baru dalam
menemukan aktivitas online yang baru
seperti ruang chatting yang menarik, newsgroup, atau website yang dapat membuat mereka kembali mengalami model ini.
Berikut
adalah beberapa tips singkat untuk mengurangi kecanduan internet, yaitu:
- Mencari tahu masalahnya. Jika individu menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah, atau masalah hubungan, bukan internet tempat pelariannya. Memanfaatkan internet sebagai tempat pelarian hanya akan membuat individu semakin candu dengan internet. Psikoterapi bisa menjadi alternatif solusinya dimana individu bisa belajar keahlian bagaimana mengatur stres dengan baik.
- Mengenali pemicunya. Menjadi seorang pecandu internet tentu karena dipicu suatu hal. Oleh karena itu, individu perlu mencari tahu dan mengenali pemicunya: apakah individu bosan, stres atau kesepian? Jika hal tersebut adalah penyebabnya, maka dapat dibuat daftar cara alternatif untuk mengatasi perasaan itu.
- Mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet. Bagi yang sudah kecanduan dengan internet, dapat mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan ‘bergaul’ terlalu lama di internet dari 10 jam menjadi 4 atau 3 jam.
- Mengubah pola kebiasaan online. Salah satu cara mengurangi ketergantungan internet adalah dengan mengubah pola kebiasaan berinternet. Mengubah kebiasaan itu dengan cara menelepon langsung orang yang kita cari (hal ini lebih baik daripada mengirimkan email), mengubah kebiasaan individu berbelanja secara ‘maya’ di internet dengan cara berbelanja langsung ke toko-toko nyata.
- Mengatur ulang jadwal rutinitas. Jika individu biasanya memeriksa email pada pagi hari setelah bangun tidur, dapat dilakukan dengan memeriksa email tersebut setelah sarapan.
Berikut adalah beberapa treatment yang biasa digunakan,
yaitu:
- Melalui pusat rehabilitasi. Bagi individu yang mengalami kecanduan internet, biasanya akan di rehabilitasi di Pusat rehabilitasi. Contoh pusat rehabilitasi seperti yang berada di Provinsi Guandong, Tiongkok, yang dikelola oleh militer. Selama menjalani kegiatan rehabilitasi, individu diperlakukan layaknya seperti kegiatan orang militer, yang meliputi: bangun jam 6 pagi dan langsung menjalani latihan fisik, konseling dengan psikiater, bermain perang-perangan ketika waktu istirahat, membersihkan kamar dan mencuci baju, dan bagi tingkat kecanduan yang parah dapat menggunakan pengobatan tradisional Tiongkok, yakni dengan kejutan listrik pada beberapa bagian tubuh, namun hal ini diberlakukan bagi individu yang mempunyai masalah tidur yang cukup serius. Tujuan dari aktivitas treatment diatas adalah untuk mengajarkan kepada pecandu bahwa ada kehidupan nyata selain di dunia maya.
- Interventions Self-Help. Mengikuti Model Patologis terjadinya adiksi pada internet yang disampaikan oleh Grohol, bahwa semua aktivitas yang bersifat online memiliki fase tertentu, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tahap ketiga atau tahap terakhir tanpa bantuan orang lain atau dengan motivasi yang berasal dari dalam diri mereka sendiri (Intrinsik Motivation). Sebagian besar orang dewasa akan dengan sendirinya belajar bagaimana menjadi orang yang bertanggung-jawab dalam menjadikan pemakaian internet sebagai bagian dalam hidup mereka sehingga diharapkan mereka dapat membatasi dirinya sendiri dalam pemakaian internet. Jika mengikuti model Grohol, pencapaian tahap kedua dan ketiga dapat terbantu jika individu sadar akan pembatasan pemakaian internet dan tidak masuk dalam kategori kecanduan internet dengan mengulang model Grohol sebagai Existing User.
No comments:
Post a Comment